Keberadaan Tuhan Allah
Iman Kristen adalah termasuk dalam bentuk penyembahan theisme, yang mempercayai dan menyembah Tuhan Allah sebagai pribadi. Pribadi Tuhan Allah menyatakan diri dalam kehidupan manusia. Pribadi Tuhan Allah yang dimaksud dengan bukan dalam bentuk zat (thing) atau material.
Dalam kitab Yohanes 4 : 24 ditegaskan bahwa: ”Allah itu Roh, dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.” berarti : pribadi Tuhan Allah yang disembah menurut iman Kristen adalah pribadi Roh.
Bagaimana kita berhubungan dengan Roh itu ?
Jika kita berhubungan dengan Allah Roh, maka kita harus menggunakan lapisan diri kita-yang paling dalam yaitu hati atau roh kita. Menurut teori kepribadian, keberadaan manusia terdiri dari empat lapisan, yaitu:
Hati atau roh kitalah yang kita gunakan dalam berhubungan dengan Allah Roh. Jika seseorang belum menggunakan hati atau rohnya untuk berhubungan dengan Allah, maka dia tidak akan bertemu.
Menurut Alkitab dapat kita baca bahwa orang-orang percaya dapat berhubungan dengan pribadi Allah Roh itu, hannyalah dengan pernyataan Allah sendiri. Allah yang lebih dahulu menyatakan diri dan memperkenalkan diriNya kepada manusia.
Misalnya :
- Allah Menyatakan diri Kepada Adam. (Kej. 1 : 29)
- Allah menyatakan diri kepada Abraham (Kej. 12:1)
- Allah menyatakan diri pada Musa (Kel. 3 : 6)
Dari beberapa contoh diatas, dijelaskan bahwa Allah Roh itu dapat dialami oleh manusia hanya melalui pernyataan Allah sendiri. Keberadaan Allah Roh itu adalah bebas, artinya: Hakekat dan keberadaanNya tidak dapat dibatasi oleh pikiran dan kemauan manusia. Hal ini sudah dinyatakan kepada Musa, dalam Kelurahan 3: 14 ”Firman Allah kepada Musa; Aku adalah Aku, lagi FirmanNya : Beginilah kau katakan kepada Israel, Akulah Aku, telah mengutus aku kepadamu”
2. Fungsi Tuhan Allah
Kita sudah membahas di depan, Atheisme berpendapat bahwa tidak ada Allah. Tidak ada fungsi Allah dalam kehidupan. Manusialah pusat segala kegiatan, Allah sudah mati, Allah itu hanya ciptaan manusia.
Tetapi iman Kristen berkata : Tuhan Allah adalah Pencipta segala-galanya. Tuhan Allah adalah pemelihara kehidupan. Tuhan Allah adalahPelindung Kehidupan Tuhan Allah adalah Penghukum Kehidupan. Tuhan Allah adalah Pembebas Kehidupan.
Pemazmur Salomo dengan indah menggambarkan fungsi Allah dalam kehidupan sebagai berikut : ”Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang membangunnya. Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah orang dengan jerih payahnya, sebab Ia memberikan kepada yang dicintai pada waktu tidur.” (Mazmur 127 : 1-5).
Dari keseluruhan refreksi pemazmur ini dapat diambil kesimpulan bahwa Allah berfungsi sebagai pemberi jaminan kehidupan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Manusia memang harus berusaha dalam kehidupan tetapi kuasa dan anugerah Allah yang memberi kebahaggiaan sejati.
3. Mengenal Allah di dalam Yesus Kristus
Memahami keberadaan dan fungsi Allah menurut iman Kristen harus mengacu pada sumber ajaran Kristiani yaitu Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Apabila kita membaca Kitab Perjanjian Lama maka kita mengetahui keberadaan Allah itu adalah Allah yang jauh (Deus Transendensius).
Tetapi dalam Kitab Perjanjian Baru, Allah jauh itu sudah menjadi Allah yang dekat, Allah yang berada di tengah-tengah kita (Deus Immanensius) ”Allah beserta kita.(Matius 1 : 2. Esensi keberadaan Allah adalah Firman yang sudah ada pada mulanya. KeberadaanNya kemudian menjadi manusia, dan telah berada di tengah-tengah manusia. Allah telah berfungsi dan berelasi dengan kehidupan manusia yaitu dengan perwujudan kemuliaan, kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:1-2,14).
Yesus Kristuslah wujud Allah yang telah menjadi manusia. Keberadaan Allah yang tidak terbatas dapat dilihat dan dimengerti hanya di dalam Yesus Kristus. Yesus sendiri sudah mengatakan bahwa Dialah yang menyatakan nama Allah kepada semua orang. (Yohanes 17 : 6).
Malahan kepada murid-muridnya, Yesus menegaskan bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup; tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Dia (Yesus). Siapa yang telah mengenal Yesus maka dia telah mengenal Allah Bapa.” (Yohanes 14 : 6-7). Yesus berkata;” Barangsiapa yang telah melihat aku, ia telah melihat Bapa. Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku. (Yohanes 14 : 9-10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar